You are currently viewing Yuk, Kenali Istilah Generasi Strawberry: Generasi Super Tapi Suka Baper, Benarkah Demikian?
Generasi Strawberry

Yuk, Kenali Istilah Generasi Strawberry: Generasi Super Tapi Suka Baper, Benarkah Demikian?

Generasi strawberry: generasi super tapi suka baper, benarkah demikian? Kamu  mendengar istilah generasi strawberry? Mungkin banyak orang yang tahu istilah-istilah generasi sandwich hingga generasi strawberry yang belakangan banyak orang perbincangkan.

Namun, kali ini kami akan mengulas tentang istilah generasi strawberry yang merupakan generasi super namun agak rapuh dan baper.

Banyak orang yang menyukai buah strawberry. Selain enak, buah ini memiliki warna dan bentuk yang cukup menarik sehingga menjadi salah satu buah yang paling terkenal.

Strawberry hadir dalam beberapa warna seperti putih, merah muda, dan yang paling banyak beredar di Indonesia adalah yang berwarna merah.

Perpaduan rasa manis dan asam membuat buah ini menjadi lebih menarik. Terlebih lagi strawberry memiliki gizi yang begitu melimpah. Hampir semua orang menyukainya.

Generasi Strawberry: Generasi Super Tapi Suka Baper

Istilah Generasi Strawberry

Namun apa filosofi dari penamaan generasi strawberry? Nah, walaupun warna dan bentuknya yang cantik, buah strawberry ternyata memiliki tekstur yang mudah rapuh.

Hal inilah yang akhirnya dikaitkan dengan generasi zaman sekarang, di mana mereka tumbuh dengan perkembangan teknologi yang lebih canggih.

Namun, hal itu berbanding terbalik dengan teknologi yang modern, generasi strawberry ini ternyata mudah rapuh dan kadang baper jika memiliki sebuah masalah.

Melansir artikel dari Goody Feed, istilah strawberry pertama kali diperkenalkan oleh orang Taiwan yang beranggapan bahwa generasi ini tidak mampu menghadapi berbagai tekanan sosial sebagaimana generasi orang tua terdahulu.

Padahal, jika mengaitkan dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan yang pesat, generasi strawberry memiliki akses yang jauh dari generasi sebelumnya.

Bahkan fenomena ini membuat Prof Rhenald Kasali, Ph.D, menuliskan sebuah buku “Strawberry Generation’ yang bersisikan tentang bagaimana mengubah generasi rapuh menjadi generasi Tangguh.

Lalu, Bagaimana Mereka Terbentuk?

Seperti yang sebelumnya telah jelas, bahwa generasi strawberry tumbuh dalam era dan lingkungan yang sudah maju dengan segala kemudahannya.

Mereka tumbuh dan dapat dengan mudah mengakses berbagai perkembangan teknologi digital yang sangat pesat. Karena itulah, generasi strawberry menjadi generasi yang hebat dan kreatif.

Sayangnya, kemudahan tersebut ternyata membuat mereka manja dan akhirnya membuat mereka memiliki mental yang lemah dan rapuh. Sehingga banyak orang menyebutnya ‘baper’

Tidak sedikit generasi ini yang menjadi malas serta gampang sekali untuk menyerah. Padahal kemampuan yang mereka miliki tidak perlu diragukan, loh!

Sayang bukan, jika hal generasi strawberry ini menyia-nyiakan waktu.

Tanda Jika Kamu adalah Generasi Strawberry

Tidak semua generasi strawberry mengalami hal tersebut, namun biasanya generasi ini memiliki ambang kesulitan yang lebih rendah.

Hal ini telah terbukti dari berbagai kemanjaan yang mereka telah terima di masa muda, dan itulah yang membuat pola pikir mereka terkadang tidak realistis.

Bisa dibilang, menangis adalah cara ampuh mereka untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Itulah yang membuat generasi strawberry yang mudah sekali lembek.

Selain itu, tanda lain dari generasi strawberry adalah sikap malas, egois, manja, baper, hingga arogan. Semoga kamu Sobat Hartanah tidak termasuk di dalamnya, ya!

Selain memiliki sisi negatif, generasi strawberry juga termasuk generasi yang unik dn lebih terbuka. Selain itu, mereka juga kreatif, memiliki banyak ide, kritis, termasuk yang paling liar sekalipun.

Merubah Mental Strawberry yang Lembek Menjadi Tangguh

Dalam bukunya, Prof Rhenald Kasali ingin memotivasi orang dengan cara menyadarkan para pembaca bahwa kita tidak dapat meraih kesuksesan dengan cara bermalas-malasan.

Kamu harus mau untuk bekerja keras untuk dapat meraih kesuksesan. Beliau pun menjelaskan lagi, bahwa manusia memiliki dua jenis mindset.

Yaitu, growth mindset dan fixed mindset. Jika seseorang memiliki pengaturan sendiri dalam pikirannya yang tetap (fixed mindset) cenderung mementingkan ijazah dan gelas sekolah.

Sedangkan growth mindset adalah seseorang yang menganggap dirinya ‘bodoh’. Buat mereka, ijazah dan IPK hanya sebuah langkah kemarin, sedangkan masa depan adalah soal dampak apa yang bisa mereka berikan.

Jadi, meskipun mereka tidak terlalu menganggap penting sebuah IPK dan ijazah, mereka dapat banyak melakukan hal inovasi serta kreatif.

Sikap adaptif yang mereka miliki dapat membuat generasi strawberry mampu beradaptasi dengan segala bentuk perubahan.

Jadi, Apakah Generasi Strawberry Baik Atau Buruk?

Pada dasarnya, tidak semua generasi strawberry memiliki image yang buruk. Meskipun rapuh dan mudah baper, generasi ini memiliki sisi positif yang banyak.

Mereka cenderung sangat menyukai tantangan, sehingga membuat ide dan inovasi baru dapat bermunculan. Hal ini tentu saja baik untuk pengembangan diri buka!

Jadi, kamu bisa mengambil sisi positif dari generasi strawberry dan membuang jauh sisi negatif dari generasi tersebut.

Itulah penjelasan mengenai generasi strawberry: generasi super yang suka baper namun dengan kreativitas yang tak terbendung.

Nah, buat kamu generasi strawberry uang ingin mempelajari berbagai investasi serta seluruh program Koperasi Hartanah, bisa langsung mengunjungi laman www.hartanahgroup.com.

Tinggalkan Balasan