You are currently viewing Koperasi Go Digital, Kehadirannya Tak Terelakan Lagi
apa itu investasi bodong

Koperasi Go Digital, Kehadirannya Tak Terelakan Lagi

Kehadiran koperasi bagi perekonomian nasional sudah ada sejak zaman penjajahan. Namun seiring perkembangan waktu, pemanfaatannya makin berkurang salah satunya karena persaingan dan minimnya koperasi go digital.

Sejak kehadiran jaringan internet, banyak sendi kehidupan masyarakat bergantung pada layanannya. Pengembangan ini merupakan satu kemajuan bagi kehidupan masyarakat luas.

Kehadirannya memudahkan banyak pekerjaan, bahkan memunculkan jenis pekerjaan baru dan menjanjikan. Dalam perekonomian, kehadiran internet menjadi angin segar sebab mampu mempermudah arus transaksi masyarakat.

Banyak lembaga keuangan yang memanfaatkannya, tapi tidak dengan koperasi. Organisasi keuangan ini masih mengadopsi cara lama dalam menjalankan usahanya sehingga pamornya terpinggirkan.

Lalu apa lagi manfaat koperasi yang mengadopsi layanan digital?

Koperasi go digital mudahkan layanan saat pandemi

Pandemi memaksa masyarakat melakukan aktivitasnya dari rumah, sehingga mobilitas sangat terganggu. Kehadiran internet menjadi jembatan penting dalam mengakomodir semua kegiatan kita saat pembatasan gerak yang sedang terjadi.

Layanan internet bisa juga bermanfaat bagi manajemen koperasi. Sehingga nasabah tak perlu repot keluar rumah untuk membayar tagihan koperasi sekaligus keperluan lain terkait semua kegiatan lembaga keuangan ini.

Penggunaan internet dalam pelayanan koperasi menjadi solusi, tak hanya transasksi tapi juga keamanan anggota beserta pengelola. Kedua pihak dapat terhindar dari penyebaran penyakit ini sehingga rasa aman akan timbul saat menggunakan layanan ini.

Baca juga: Kebebasan Finansial, Ubah Sejuta Menjadi Satu Miliar

Meningkatkan bisnis

Menggunakan layanan internet dalam mengelola bisnis sangat mempermudah dan memiliki kesempatan tumbuh lebih besar. Hal tersebut juga berlaku bagi pertumbuhan koperasi, melalui penggunaan teknologi ini, lembaga tersebut bisa kembangkan lini bisnisnya.

Koperasi go digital dapat meningkatkan layanan kepada anggota sekaligus melebarkan sayap bisnisnya. Lembaga ini dapat menggunakan internet untuk pemasaran produk hingga menambah layanan dalam menjalankan usaha.

Misal koperasi awalnya didirikan dalam bentuk koperasi produsen, maka lembaga ini bisa menjadi jenis berbeda seperti serba usaha maupun hybrid. Sebab dalam menjalankan roda bisnisnya, mereka menggabungkan segala jenis dalam satu badan hukum.

Hal itu bisa terjadi asal lembaga tersebut mau melaporkannya kepada institusi terkait sekaligus telah membawa wacana ini dalam rapat tahunan. Tujuannya agar niat baik tersebut dapat persetujuan dari para anggota.

Baca juga: Beda Simpanan pokok, Wajib, dan Sukarela

Koperasi go digital mampu menjangkau lebih banyak angggota

Internet memiliki karakteristik yang cepat, serempak, serta tak kenal batasan ruang dan waktu sehingga banyak yang menggunakan layanannya untuk memperluas jaringan. Jika koperasi sudah go digital, maka kesempatan ini bisa kita dapatkan.

Lembaga keuangan ini dapat menggunakan sosial media mapun website resmi untuk menggaungkan eksistensinya. Kedua wadah ini bisa menjadi tempat calon anggota mengetahui layanan koperasi.

Kehadiran keduanya menjadi salah satu tanda bahwa koperasi menjalankan usahanya secara legal, sebab media tersebut memungkinkan kita untuk menambahkan alamat resmi. Sekaligus dokumen legalitas usaha.

Informasi-informasi tersebut mampu meningkatkan rasa aman calon anggota untuk menggunakan layanan koperasi. Sangat memungkinkan organisasi keuangan ini untuk menarik lebih banyak anggota pada hari nanti.

Penggunaaan internet dan teknologi pendukungnya seperti gawai pintar maupun laptop telah umum masyarakat gunakan. Sehingga koperasi yang sudah go digital tak perlu lagi repot melakukan penyelarasan.

Namun CEO Hartanah group Johny Gunawan mengatakan bila langkah ini tak akan mudah, perlu waktu dan investasi besar untuk mewujudkannya. Belum lagi kesediaan pengurus untuk melakukan perubahan ini.

“Tidak semua pengurus koperasi mau melakukan hal yang lebih ekstra untuk mewujudkan koperasi modern, karena ini merupakan hal baru yang akan membuat tidak nyaman di awal dan membutuhkan kerja 2 kali yaitu pekerjaan secara manual dan digital,” ujarnya beberapa waktu lalu.

hingga kini koperasi yang sudah menerapkan digitalisasi masih sangat rendah, yakni sekitar 0,73% dari total sekitar 123 ribu koperasi yang ada di Indonesia. Bahkan hanya sekitar 38.000 koperasi yang sudah bersertifikasi.

“Pengurus koperasi tidak memiliki keahlian mengedukasi untuk mengajak anggotanya menggunakan aplikasi sehingga ini akan menjadi tantangan dalam transformasi digitalisasi koperasi,” kata pria yang sekaligus menjadi Ketua Koperasi Konsumen Hartanah Makmur Sentosa.

Pemerintah telah mencanangkan ada 500 koperasi modern di tahun 2024, Koperasi Hartanah selaku lembaga keuangan profesional turut mendukung niat tersebut. Saat ini lembaga yang beroperasi di SOHO Podomoro City ini telah go digital.

Semua layanannnya bisa anggota akses melalui satu aplikasi serta website dan akun sosial media yang dapat terlihat oleh siapapun. Segera kunjungi laman www.hartanahgroup.com atau hubungi whatsapp Hana.

Tinggalkan Balasan