Walaupun koperasi menjadi salah satu lembaga ekonomi yang sudah berdiri sejak dahulu kala, tapi perkembangannya sekarang masih minim bahkan mengalami kemunduran. Tantangannya makin besar tatkala modernisasi terjadi, sehingga lembaga ini tidak bisa menjadi koperasi andalan bagi masyarakat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah koperasi mengalami penurunan drastis pada 2018. Pada tahun sebelumnya unit usaha ini tercatat menyentuh angka tertinggi selama 15 tahun yakni 152.174.
Tren penurunan itu kembali terjadi tahun 2019 menjadi 123.048 unit. Masalah yang membekap koperasi di Indonesia menjadi salah satu pemcu penurunan ini, situasi pandemi makin menyulitkan perkembangan layanannya bagi masyarakat.
Sebenarnya apa saja masalah koperasi di Indonesia?
1. Tantangan koperasi untuk menarik anggota
Lembaga keuangan satu ini memiliki sedikit peminat salah satu alasannya karena kurangnya sosialisasi dan pandangan masyarakat terhadap koperasi. Unit bisnis tersebut masih memiliki kesan kuno dan belum mampu mengikuti perkembangan zaman.
Pandangan lain adalah citra koperasi yang identik dengan para anggotanya yang terdiri dari kelas menengah kebawah. Padahal faktanya wajah koperasi telah berubah dan banyak yang telah memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan anggota.
Jenis usaha koperasi juga beraneka ragam mengikuti kebutuhan anggotanya. Pilihan ini bisa masyarakat manfaatkan untuk menangkap peluang dan menghasilkan pendapatan lebih besar.
2. SDM kurang mempuni
Sumber Daya Manusia (SDM) di tubuh koperasi yang tidak mempuni memberikan layanan prima ke masyarakat. Hal ini berakibat besar pada niat warga untuk memanfaatkan koperasi sebagai instrumen pengelolaan keuangan.
Dewasa ini, sudah banyak lembaga ekonomi lain yang memberikan berbagai penawaran dengan SDM mempuni. Variasi ini menghadirkan banyak pilihan, otomatis persaingan memikat hati warga makin tinggi.
Sampai sekarang, pengelolaan koperasi umumnya dijalankan oleh tokoh masyarakat. Hal ini berakibat pada kurangnya fokus dari pengurus untuk mengembangkan lembaga tersebut walaupun niat pembangunannya sangat bagus yakni meningkatkan taraf hidup warga.
Mulai sekarang pengelolaan koperasi harus dilakukan oleh orang-orang yang tepat untuk meningkatkan dampak bagi warga. Setelahnya pasti makin banyak masyarakat yang ingin merasakan manfaatnya, hingga menjadikan lembaga tersebut sebagai koperasi andalan.
Jika memungkinkan libatkan anak muda dalam pengelolaannya. Kemampuan mereka untuk menangkap keinginan pasar, adaptasi terhadap teknologi, dan bisa menggerakan teman sebayanya akan sangat bagus buat perkembangan koperasi.
Keterlibatan anak muda dapat menggaransi regenerasi di tubuh koperasi dan mengubah stigma buruk yang awalnya kuno dan dekat dengan orang tua, menjadi modern dan ramah pada milenial. Kaum milenial jadi makin tertarik menjadi anggotanya.
Baca juga: Mengenal Koperasi Digital, Koperasinya Kaum Milenial
3. Tantangan koperasi karena ada pesaing
Tantangan koperasi di era modern selanjutnya adalah bermunculan pesaing di bidang usaha sejenis. Mereka datang dengan berbagai penawaran menarik, modal usaha besar, bahkan mampu menjanggkau hampir semua kebutuhan warga melalui pembentukan unit usaha.
Wajah lembaga-lembaga yang baru datang ini mampu menarik hati masyarakat karena umumnya telah beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Keterlibatan SDM mempuni dalam pengelolaannya menambah daya tarik lain dari jenis usaha ini.
Namun koperasi bukan tidak punya daya tarik, faktanya organisasi ekonomi ini mampu eksis dari masa ke masa. Salah satu pemikat koperasi adalah asas kekeluargaan yang melibatkan anggota dalam memutuskan arah koperasi.
Koperasi memiliki tujuan mulia yakni menciptakan masyarakat adil dan makmur, landasan tersebut sangat penting sebab semua orang menginginkannya. Tujuan tersebut perlu sosialisasi lebih lanjut supaya masyarakan makin tertarik.
Pengaplikasian niat mulia tersebut bisa dilakukan dengan memberikan harga paling rendah pada anggota. Bila koperasi tersebut memiliki unit usaha simpan pinjam, tekan pembiayaannya seminim mungkin dengan pelayanan prima.
Pengurus koperasi bisa saja memberikan bonus atau hadiah menggiurkan bagi anggota yang memiliki andil besar. Upaya-upaya tadi bisa meningkatkan minat masyarakat menggunakan layanan koperasi di Indonesia.
4. Tantangan koperasi karena modal yang minim
Sampai saat ini pembiayaan koperasi masih minim. Sebagian koperasi di Indonesia masih mengandalkan sokongan dana dari anggotanya untuk berkembang, inilah masalah tersbesar dari keberlangsungan lembaga ekonomi tersebut di Tanah Air.
Pemerintah harus terjun langsung memberi kemudahan bagi pengurus koperasi dalam hal pemodalan. Modal yang diberikan bisa berupa uang ataupun barang, tergantung kebutuhannya.
Penambahan modal ini akan memberikan kemudahaan bagi koperasi melebarkan sayap dan membuka unit usaha baru yang mampu menjangkau keinginan pasar. Selain pemerintah, masyarakat dapat lebih aktif memanfaatkan layanan koperasi.
Mereka dengan keadaan perekonomian berlebih bisa saja memanfaatkan koperasi sebagai lembaga pengelolaan kekayaan. Dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengurus menjadi modal usaha.
Sistem pembagian keuntungan wajib berlaku supaya masyarakat mau menitipkan uangnya. Selain itu kehadiran orang-orang kredibel dalam tubuh koperasi menjadi nilai lebih supaya para pemodal merasa aman menitipkan harta kekayaannya.
5. Keterlibatan anggota
Karena koperasi memiliki asas kekeluargaan, keterlibatan anggota koperasi sangat perlu dalam perkembangannya. Anggota koperasi bisa mendukung segala bisnis yang sedang berjalan.
Partisipasi tersebut diwujudkan dalam keterlibatan tiap anggota mendukung semua kegiatan yang dilakukan. Anggota bisa saja mencari calon anggota lain yang bisa masuk atau melakukan sosialisasi kepada rekan lainnya.
Kehadiran anggota baru dapat meningkatkan modal usaha koperasi dan merangsang tumbuhnya unit baru untuk menjawab segala kebutuhan masyarakat. Kehadiran itu menjadi daya tarik lebih ketimbang jenis usaha lainnya.
6. Keterlibatan pemerintah
Pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan mengatur tatanan bernegara, jelas memiliki andil besar dalam perkembangan koperasi. Kebijakan pemerintah yang pro terhadap perkembangan koperasi, sangat dibutuhkan.
Saat ini sudah banyak kebijakan yang memudahkan koperasi mengakses modal. Namun pemanfaatannya belum maksimal serta sosialisasinya masih minim dan kehadiran pemerintah dalam perkembangan koperasi masih kurang terasa.
Demi terwujudnya koperasi yang berkembang, pemerintah tidak perlu ikut campur sampi ke dalam pembentukan koperasi tersebut. Hal ini dapat menghambat perkembangannya.
7. Manajemen koperasi
Tantangan koperasi paling penting yang harus selesai adalah kemampuan manajemen yang baik dari pelaksana kegiatan maupun anggotanya. Manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Keempat hal ini sangat penting bagi perkembangan koperasi, tapi kita harus ingat jika koperasi mengedepankan asas kekeluargaan jadi pengambilan keputusannya menjadi kesepakatan Bersama tiap anggota. Jangan sampai keputusan tercipta karena satu alasan.
Masalah terakhir ini sangat kompleks sehingga tiap individu yang terlibat wajib memiliki visi dan pandangan yang jelas. Tanpa manajemen yang baik, tak akan pernah tercipta perkembangan koperasi.
Jika pengurus koperasi tidak bisa memberi kelebihan dan pelayanan maksimal bagi masyarakat, jangan harap lembaga ini terus eksis di Indonesia. Masalah koperasi perlu selesai dengan cepat dan penanganan yang sesuai.
Jika semua pihak yang terlibat mau mengambil bagian serta perhatiannya, maka koperasi bisa tumbuh subur dan berkembang menjadi lembaga utama bagi masyarakat untuk mengelola kekayaannya. Cita-cita luhur membuat masyarakat adil makmur akan tercipta.
Apabila semua kegiatan koperasi bisa dijalankan dengan baik dan setiap anggota mau mengambil bagian di dalam kegiatan koperasi serta perhatian pemerintah dapat memberikan motifasi yang baik, koperasi pasti dapat berjalan dengan lancar.
Salah satu koperasi yang mempu menjawab tantangan dan menjadi koperasi andalan bagi masyarakat adalah Koperasi Hartanah. lembaga tersebut mampu melakukan manajemen pengelolaan koperasi secara professional.
Lembaga ini telah menjadi koperasi digital dengan aplikasi bernama Koperasi Hartanah yang memudahkan anggotanya melakukan kegiatan ekonomi. Koperasi andalan tersebut bisa menjadi pilihan masyarakat yang ingin merasakan bebas secara finansial.
Silakan kunjungi www.hartanahgroup.com atau whatsapp Hana untuk mengetahui informasi soal Koperasi Hartanah.