You are currently viewing Keluarga Muda, Lakukan Perencanaan Keuangan Ini!
keluarga muda, lakukan strategi pengelolaan keuangan ini (Sumber: Pixabay)

Keluarga Muda, Lakukan Perencanaan Keuangan Ini!

Keluarga muda biasanya memiliki keuangan yang belum stabil karena baru saja mengeluarkan cukup banyak dana. Sehingga perlu adanya perencanaan keuangan yang matang demi keharmonisan berumah tangga.

Saat menjadi pasangan baru, pasti banyak penyesuaian yang perlu terjadi. Langkah awal ini sangat krusial dalam keharmonisan sehingga perlu kita perhatikan segala hal yang bisa menjadi penyebab keretakan hubungan.

Salah satu masalah dalam berumah tangga adalah persoalan keuangan. Permasalahan ini dapat merusak keharmonisan pasangan, perencanaan matang perlu kita buat demi mengurangi masalah tersebut.

Bermacam strategi bisa kita lakukan, apa saja?

Terbuka terhadap pasangan

Pasangan muda harus terbuka mengenai segala hal, salah satunya mengenai keuangan mereka. Finansial yang awal peruntukannya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, harus kita ubah untuk keperluan rumah tangga.

Kita bisa berdiskusi mengenai besaran pemasukan serta tanggungan. Penerimanaan uang dari gaji, kerja sampingan, hingga nilai investasi musti terpaparkan dengan baik supaya kita dapat mengelola uang lebih maksimal.

Jangan lupa menyampaikan berapa besaran utang dan tanggungan yang harus kita keluarkan selama sebulan. Tindakan tersebut menjadi salah satu acuan dalam merencanakan finansial kedepan.

Hindari menutupi hal-hal krusial terutama dalam segi finansial, hal itu dapat merugikan pasangan dan keluarga kecil kita. Mulailah terbuka terhadap pasangan mengenai keuangan sejak dini agar keharmonisan tetap terjalin.

Keluarga muda harus bangun kebiasaan positif terkait keuangan

Tips pengelolaan keuangan terbaik bagi pasangan muda adalah membangun kebiasaan baik dalam mengelola uang. Kalian bisa membuat catatan keuangan secara rinci untuk melihat arus keluar masuknya uang.

Jika keduanya bekerja, gabungkan pendapatan itu demi perencanaan keuangan yang lebih baik. Hitung semua pemasukan dan pengeluaran yang harus dilakukan demi menjalani hari-hari mendatang.

Saat menerima gaji langsung alokasikan untuk membeli keperluan, menabung, dan membayar cicilan. Jangan tunda ketiga hal ini supaya keuangan keluarga tetap sehat dan terbebas dari masalah besar.

Alokasikan 20 persen dari pendapatan sebagai tabungan, bisa dalam bentuk investasi yang minim risiko atau pada rekening lain. Lalu hitung cicilan maupun tanggungan lainnya yang harus keluar tiap bulannya.

Pastikan jumlahnya tidak lebih dari 30 persen jumlah pendapatan pasangan. Selanjutnya tekan pengeluaran bulanan maupun harian, jangan sampai nilainya melebihi 50 persen dari total pendapatan.

Tekan pengeluaran

Langkah selanjutnya yang bisa memperbaiki keuangan keluarga yang barumenikah yakni dengan melakukan pengetatan anggaran. Potong beberapa pengeluaran yang tidak perlu saat berumah tangga supaya makin banyak uang untuk kita simpan.

Beberapa pengeluaran seperti pergi ke cafe maupun rumah makan yang dulunya sering kita lakukan, dapat kita tekan. Umumnya pasangan yang belum menikah, sering mengunjungi kedua tempat tersebut untuk menghabiskan waktu bersama.

Sekarang setelah sah menjadi pasangan suami istri, kita memiliki banyak waktu berdua di kediaman pribadi. Habiskan waktu berdua pada tempat paling nyaman untuk pasangan itu dengan melakukan banyak kegiatan seru.

Pasangan muda bisa memasak makanan sendiri bersama untuk meningkatkan kedekatan melalui momen seru itu. Lalu kita bisa makan santapan lezat itu sambil menonton film seru atau sekadar bercerita.

Memasak makanan sendiri, otomatis lebih menghemat pendapatan, sebab uang untuk membeli makanan ketimbang memasaknya sendiri lebih besar. Kita bisa membeli bahan makanan lebih banyak dan menyimpannya di lemari pendingin agar kualitasnya terjaga.

Membeli bahan makanan lebih banyak apalagi mendapatkannya melalui pasar tradisional, membuat harganya belinya lebih murah. Biaya transportasi untuk membeli bahan makanan dapat ditekan karena membelinya dalam jumlah banyak.

Lakukan langkah cerdas untuk meminimalisir beragam pengeluaran supaya uang kita bisa teralokasi ke sektor yang lebih bermanfaat dan memudahkan kita dalam melakukan perencanaan keuangan.

Keluarga muda harus punya skala prioritas

Skala prioritas dalam pengelolaan keuangan keluarga baru sangat penting, sebab uang yang tidak terlalu banyak mampu terkelola dengan bijak. Tentukan apa saja pengeluaran yang harus kita lakukan terlebih dahulu.

Pastikan pengeluaran itu merupakan beragam hal yang menyangkut kebutuhan, bukan keinginan semata. Belilah barang dengan kualitas terbaik supaya dapat berguna dalam jangka waktu panjang.

Biasanya pasangan baru akan sibuk untuk mempercantik huniannya dan membeli beragam perabotan hingga tempat tidur. Barang-barang tersebut harus memiliki kualitas terbaik dan jangan lupa mencari beragam promo untuk menekan pengeluaran.

Namun jangan memaksakan untuk membeli beragam barang itu. Melalui skala prioritas, kita bisa melihat apa saja barang yang harus tersedia secepat mungkin dengan melihat nilai manfaatnya bagi kehidupan.

Kita bisa membeli beberapa barang penting seperti tempat tidur, kompor, kulkas, dan alat makan. Barang itu sangat penting keberadaannya untuk menekan pengeluaran membeli makanan hingga menginap.

Baca juga: Mencatat Keuangan Wujudkan Tujuan Keuanganm, Kenapa?

Mempersiapkan dana darurat

Setelah terbuka terhadap aset pribadi yang sebelumnya telah terkumpul, menekan pengeluaran, dan membuat skala prioritas saatnya pasangan baru ini mempersiapkan dana darurat. Kehadiran dana tersebut sangat penting dalam perencanaan keuangan.

Sisihkan pendapatan sekitar 10 persen untuk kita kumpulkan sebagai dana darurat. Usahakan dana ini selalu ada dalam pengelolaan keuangan, bahkan lebih baik kita simpan uang tersebut dalam bentuk investasi jangka panjang seperti emas dan reksadana.

Cara penyimpanan dana darurat seperti ini sangat bagus dalam mengurangi risiko inflasi sekaligus menambah pemasukan dari kelebihan yang ada pada kedua insrumen tersebut.

Buat asuransi

Tidak ada orang yang bisa mengetahui masa depannya dengan pasti, mulai dari masalah penyakit hingga kematian. Sehingga mulai membuka asuransi jiwa dan kesehatan sangat penting bagi kelangsungan keluarga.

Ketika salah satu pasangan jatuh sakit bahkan meninggal dunia, uang asuransi dapat kita manfaatkan untuk mengcover pengeluaran itu. Biaya berobat dan rumah sakit dapat tertanggung dengan baik sehingga kita tak perlu keluar uang besar.

Sedangkan asuransi kematian akan aktif ketika penerima polis meninggal dunia. Uang yang terkempul selama masa menjalankan polis dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan ahli waris kedepannya.

Kita bisa menjadikan anak atau pasangan hidup sebagai ahli waris untuk bertanggung jawab mengelola uang dan mengamankan masa depan mereka.

Keluarga muda, pikirkan biaya pendidikan anak

Semua pasangan yang telah menikah akan bermimpi memiliki anak, tapi perlu kita ingat bahwa tindakan itu perlu uang cukup besar. Keluarga muda harus memikirkannya agar masa depan anak makin terjamin.

Sang buah hati dapat memiliki kesempatan mengenyam bangku pendidikan di tempat terbaik sehingga masa depannya lebih terjamin. Mulailah untuk mengumpulkan uang untuk kepentingan pendidikan sejak dini.

Dalam mengumpulkan dana pendidikan anak, kita dapat memanfaatkan layanan dari Koperasi Hartanah. Lembaga keuangan ini memiliki program simpanan masa depan yang bisa menjadi modal mengumpulkan dana pendidikan anak.

Mulai dengan modal simpanan Rp 500 ribu selama 60 bulan, anggota dapat merasakan manfaat dari program ini.

Baca juga: Cicilan Masa Deoan dan Pendidikan Anak

Persiapkan dana pensiun

Usia produktif karyawan biasanya mulai dari 25-55 tahun. Ketika pensiun nanti, kita harus memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan dan pengeluaran lainnya termasuk keperluan anak.

Kehadiran dana pensiun sebagai sumber pemasukan dalam mengarungi kehidupan sangat penting kehadirannya. Kita dapat memanfaatkan besaran dana tersebut untuk membuka usaha sederhana di rumah.

Selain itu dana pensiun dapat hadir dari nilai investasi yang sudah kita miliki sebelumnya, selama aktif sebagai pekerja. Ingatlah jika pensiun tidak menggugurkan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Keluarga muda perlu melakukan perencanaan keuangan dengan bijak untuk jangka waktu dekat, menengah, dan jauh. Langkah tersebut merupakan cara terbaik dalam mengamankan bahtera rumah tangga sekaligus masa depan individu didalamnya.

Gunakan layanan Koperasi Hartanah sebagai salah satu lembaga terpercaya dan profesional dalam mengamankan keuanganan sekaligus merengkuh beragam tujuan finansial. Daftarkan diri menjadi anggota melalui www.hartanahgroup.com atau WhatsApp Hana.

Tinggalkan Balasan