Perencanaan Keuangan Keluarga, Ini Cara Mengaturnya

Saat seseorang memilih untuk membina rumah tangga banyak hal yang jadi perhatian, salah satunya melakukan perencanaan keuangan keluarga. Setelah membangun bahtera ini, kita tak lagi hidup sendiri.

Ada pasangan dan kehadiran sang buah hati yang harus kita pikirkan keberlangsungannya, sehingga tanggung jawab semakin besar. Otomatis pengelolaan uang yang lebih terencana dan tertata harus lebih baik dari sebelumnya.

Sayangnya selama berkeluarga uang yang kita peroleh masih sama seperti saat melajang, jika tidak memiliki pekerjaan baru dengan gaji lebih atau bisnis sampingan. Namun tanggung jawab dan pengeluaran menjadi lebih besar daripada sebelumnya.

Banyak orang yang menutupi lubang tersebut dengan meminjam uang, hingga terjebak dalam jeratan utang. Sebenarnya hal tersebut dapat kita hindari dengan melakukan perencanaan yang baik, sesuai kemampuan finansial.

Melalui perencanaan yang matang, kejadian itu dapat terhindari. Mulai sekarang, cobalah untuk melakukan beberapa langkah ini agar uang hasil jerih payah dapat bermanfaat dengan baik untuk menutupi semua kebutuhan keluarga.

Membangun pandangan yang sama

Sebagai pasangan suami istri, kita wajib memiliki pandangan yang sama terutama dalam hal keuangan. Lakukan komunikasi yang baik dengan duduk bersama membicarakan mimpi masing-masing dalam membangun keluarga.

Saling terbuka mengenai harapan yang ingin terwujud, menjadi salah satu langkah tepat untuk memiliki satu pandangan yang sama. Lalu sampaikan juga mengenai langkah terbaik dalam mewujudkannya.

Jangan sampai impian tersebut menjadi angan belaka, tanpa ada langkah yang jelas. Setelah saling terbuka, barulah menentukan impian mana yang perlu kita dahulukan.

Komunikasi yang baik dengan pasangan mampu meminimalisir gesekan sekaligus langkah menentukan tujuan keuangan keluarga.

Membuat perencanaan keuangan keluarga

Setelah pasangan melakukan pembicaraan mendalam terkait impian yang ingin terwujud dalam hal keuangan, kini saatnya membicarakan perencanaan keuangan keluarga. Pada titik ini, pasangan dapat memperkirakan besaran pengeluaran.

Pasangan suami istri dapat memperkirakan berapa biaya yang harus keluar untuk menggapai tujuan tersebut. Selain itu lihat juga pengeluaran yang harus dilakukan tiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan.

Pengeluaran lain yang harus pasangan perhatikan adalah adanya cicilan atau utang. Pengeluaran ini wajib terpenuhi agar utang tidak menumpuk bahkan mendapat pinalti dan sangat merugikan bagi finansial keluarga.

Selain kewajiban tersebut, kita harus memiliki dana darurat sebagai langkah antisipasi menutupi pengeluaran tidak terduga. Dana tersebut bisa juga menjadi cadangan ketika ingin membangun bisnis atau membangun portofolio investasi.

Pengeluaran ini dapat kita hitung dengan pendapatan tiap bulan, supaya arus keuangan tetap stabil dan menghindari jerat utang.

Memperkirakan waktu

Setelah menentukan berbagai tujuan yang ingin pasangan capai, kini saatnya menentukan waktu mendapatkannya. Misal kalian ingin memiliki mobil mewah, perkirakan kapan impian ini akan terwujud sesuai dengan langkah mencapainya, harga, dan perencanaan yang ada.

Perencanaan keuangan keluarga melalui penghematan

Berhemat menjadi agenda penting dalam mewujudkan tujuan keuangan, sebab tindakan ini dapat memperlancar arus keuangan. Makin banyak penghematan yang pasangan lakukan, memberi kelonggaran dalam pengelolaan keuangan keluarga.

Beragam cara kecil sebenarnya dapat bermanfaat dalam melakukan penghematan seperti kurangi penggunaan listrik. Kalian bisa mematikan lampu yang masih menyala atau penggunaannya hanya berlaku saat malam, karena pagi hingga siang hari memanfaatkan cahaya matahari.

Ketika telah sah menjadi suami istri, kalian dapat mengurangi waktu jalan bersama seperti masih berpacaran, mulai dari kebiasaan nonton bioskop, makan di rumah makan, hingga minum kopi.

Kegiatan-kegiatan tadi dapat kalian alihkan dengan memanfaatkan rumah tinggal. Sediakan fasilitas memadai untuk mengakomodir kegiatan tersebut, bahkan kalian bisa membuat masakan bersama sambil bercengkrama.

Saat berkeluarga, kebiasaan berbelanja dapat kalian minimalisir dengan selalu bertanya mengenai boleh tidaknya membeli barang tersebut. Jangan membelinya secara implusif, jadikan pasangan sebagai pengingat untuk berhemat.

Melakukan pengembangan uang

Setelah merencanakan tujuan, melakukan pengelolaan uang, dan membuka komunikasi yang sehat mengenai arah keuangan keluarga, saatnya untuk melakukan pengembangan uang. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, pengeluaran saat berkeluarga makin besar.

Hal ini membutuhkan banyak uang untuk menutup segala kebutuhan dan beragam tujuan yang ini pasangan capai. Karena gaji tidak semudah itu akan naik nilainya, maka ada baiknya untuk melakukan pengembangan dana.

Langkah tersebut bertujuan untuk memberi tambahan pemasukan bagi keuangan keluarga. Cara yang bisa kalian pilih seperti berinvestasi pada instrument tepat, membuka usaha kecil-kecilan, hingga menabung.

Pada tahap ini peting sekali pengetahuan kita mengenai produk keuangan dan lika liku bisnis yang sedang marak. Carilah sebanyak-banyaknya pengetahuan agar niat meningkatkan pendapatan dapat terasa maksimal.

Tak ada salahnya untuk menggunakan layanan dari lembaga keuangan terpercaya seperti Koperasi Hartanah. Lembaga tersebut memiliki banyak produk yang bisa kalian pilih untuk mendapatkan pendapatan sampingan.

Salah satunya adalah program Cicilan Masa Depan yang dapat menyiapkan dana pensiun atau pendidikan anak. Dengan modal mulai dari Rp 500 ribu selama 60 bulan, kalian akan mendapat bunga 6 persen tiap bulan, nett.

Ada pula program Simpanan Berhadiah yakni program penanaman modal yang akan memberi kalian hadiah langsung berupa emas atau jam Rolex, jika persediaan masih ada. Program terakhir yang bisa kalian manfaatkan yakni Simpanan Pasti.

Simak segala informasi terkait program-program tersebut melalui website www.hartanahgroup.com atau melalui layanan WhatsApp Hana.